"Bukan yang terkuat serta yang terpintar yang akan bertahan, tetapi mereka yang sangat dapat menyesuaikan pada perkembangan," Charles Darwin.

Begitupun dalam olahraga motorsport, perubahan tehnologi serta perkembangan peraturan tuntut setiap team dapat menyesuaikan untuk selalu bersaing. Di masa oldschool waktu kelas MotoGP masih namanya GP500, ada satu motor legendaris yang bukan hanya menggedor kelaziman dan juga dapat bertahan untuk yang paling baik semasa hampir dua dasawarsa.

Motor itu namanya NSR500 hasil karya Honda. NSR500 pertama-tama dikenalkan pada 1984. Perkembangan peraturan pemakaian mesin 3 silinder jadi 4 silinder jadi background lahirnya motor ini. Walau sebenarnya dengan versus mesin 3 silinder yang dipakai pada 1983, Honda barusan mengantarkan Freddie Spencer mendapatkan juara dunia.

Design NSR500 pada tahun 1984 termasuk antimainstream, dimana Honda tempatkan tempat pipa knalpot dibagian atas, sedang bak bensin ditempatkan di bawah mesin. Pemakaian empat silinder memberikan tenaga semakin besar sampai 138 dk. Tetapi motor itu kurang bersaing di waktu awal kehadirannya. Keunggulan power besar bawa efek motor susah dikendalikan di kelokan.

Baru pada tahun ke duanya, NSR500 sukses bawa Spencer kembali lagi mendapatkan titel juara dunia 1985.

Pada 1987 ada peraturan yang mengendalikan tatanan letak part motor serta mulai digunakannya Auto Controlled Torque Amplifier Chamber (ATAC) yang semakin ramah lingkungan. NSR500 lalu dibuat dengan V-angle semakin lebar dengan pojok 112 derajat. Perkembangan itu membuat power makin bertambah relevan sampai 153 dk. NSR500 mengubah arah crankshaft, hingga meningkatkan kekuatan motor waktu keluar kelokan. Di tahun itu evolusi NSR500 bawa Wayne Gardner jadi juara.

Di tahun 1989 Honda lakukan pengembangan dengan meningkatkan sasis twin spar aluminium. Honda mengenalkan swing arm spesial. Perkembangan berefek pada kenaikan power sampai 163 dk, sampai NSR500 dapat dipicu dalam teratas speed 310 km/jam. Pada tahun itu Eddie Lawson keluar untuk juara dunia.

Periode awal 90 an adalah periode paling berat buat Honda serta NSR500. Tahun 1991 diresmikan peraturan yang mengendalikan limitasi berat minimal motor 130 kg, limitasi bahan bakar serta lebar ban. Serta pada 1993 mulai diresmikan tehnologi fuel injection.

NSR500 menyesuaikan dengan melakukan modifikasi piston sampai mendapatkan performa 2x bertambah cepat. NSR500 mengambil dua injeksi dalam setiap silinder untuk mengendalikan konsumsi bahan bakar. Dampaknya power bertambah serta suara motor semakin garang, hingga NSR500 dipanggil 'screamer' saat itu. NSR500 jadi motor pertama yang dapat meluncur dalam kecepatan 320 km/jam di tahun 1993.

Strategi Menang Jackpot Main Mesin Slot Terpercaya

Tetapi itu semua masih kurang, selama 1990-1993 Honda belum pernah lagi tempatkan pembalapnya untuk juara. Ciri-ciri motor dengan tenaga besar memerlukan rider berkarakter spesial.

Mick Doohan jadi rider yang pahami ciri-ciri NSR500 secara baik. Style agresifnya bersatu bersama-sama ciri-ciri motor. Doohan dengan cara beruntun dapat mendapatkan titel juara dunia 1994-1998. Akhir kali seorang rider dapat mendapatkan lebih dari pada lima titel juara dunia berturut-turut ialah Giacomo Agostini waktu jadi juara pada 1966 - 1972.

Khasnya NSR500 punya Doohan dibuat spesial tanpa ada rem kaki. Ini terkait dengan situasi luka kaki Doohan yang belum seutuhnya sembuh. Ia mendapatkan luka itu waktu session latihan GP Belanda 1993, yang membuat mangkir dalam empat seri pada musim itu. Honda yang tidak kurang akal melakukan modifikasi peranan rem kaki jadi rem yang diletakkan di jempol tangan. Ini jadi perintis pemakaian modifikasi rem tangan di masa datang.

Setelah masa Doohan, supremasi NSR500 diteruskan oleh rekanan segrupnya, Alex Criville. Criville mendapatkan titel juara dunia 1999 waktu Doohan mundur dari balapan musim itu sebab luka.

Kenny Roberts jr pernah memutuskan supremasi NSR pada tahun 2000. Suzuki RGV500 jadi salah satu motor yang dapat menaklukkan NSR500 semenjak 1993. Disamping itu rider paling baik NSR500 pada musim itu ialah Valentino Rossi yang membalap untuk team Repsol Honda. Rider Italia itu ada di tempat ke dua klassemen di bawah Roberts jr.

2001 ialah akhir masa kemasyhuran motor dua tidak. NSR500 tertera untuk motor dua tidak paling akhir yang memenangkan kelas beberapa raja. Sedang Rossi jadi juara dunia paling akhir di atas NSR500.

MotoGP mulai dikenalkan di tahun 2002 untuk pola baru kelas penting yang didominasi motor empat tidak 990 cc. Pemakaian mesin dua tidak masih diizinkan dimana beberapa team satelit masih memakai motor dua tidak 500 cc. Sedang empat team pabrikasi, yakni Honda, Yamaha, Suzuki serta Aprillia telah berubah ke mesin empat tidak.

Seri pertama di Suzuka belum juga memberikan deskripsi ketidaksamaan kualitas motor dua tidak dengan motor empat tidak yang semakin bertenaga dan juga semakin berat. Rossi menjadi juara seri pertama dengan Honda RC211V empat tidak. Shinichi Ito jadi rider NSR500 sekaligus juga wakil dua tidak paling baik dengan finis di tempat keempat.

Tetapi di klassemen akhir tidak ada rider dengan motor dua tidak di sepuluh besar. Jurgen van den Goorbergh ialah rider NSR500 paling baik musim itu, ia cuma ada di tempat klassemen ke 13.

Musim 2003 NSR500 sah di'museum'kan. Semua peserta MotoGP mulai memakai motor empat tidak. Mulai sejak itu pekerjaan NSR500 di atas track seutuhnya diganti oleh RC211V.

Semasa 19 musim mengaspal, NSR500 sudah menolong 6 rider mendapatkan 10 kali titel juara dunia, 11 kali juara konstruktor serta memenangkan lebih dari pada 130 balapan. (sdp)