Bila ada pembalap berbakat yang diharapkan oleh beberapa team, kita dapat ucap Marc Marquez, Maverick Vinales, Alex Rins atau Lorenzo Baldassari.

Tiga nama diawalnya yang pada akhirnya diperpanjang kontraknya, awalnya dicari oleh satu pabrikasi lain, Ducati. Sesaat Lorenzo Baldassari ialah runner up Moto2 tahun kemarin yang ada dalam pengawasan 2 team di MotoGP, Ducati serta Suzuki.

Pembalap Memiliki masalah Tetapi Diperlukan

Empat nama di muka lumrah bila diharapkan oleh team-team yang bertanding. Tetapi bila seorang pembalap tengah terjegal permasalahan tetapi masih diharapkan andilnya, kemungkinan baru ada satu nama, Andrea Iannone.

Pada 31 Maret lalu, FIM jatuhkan sangsi larangan membalap semasa 18 bulan buat pembalap berjulukan "The Maniac" itu dengan dakwaan lakukan doping. Efisien pada 17 Desember 2019, sangsi itu akan usai pada 16 Juni 2021. Yang berarti, Iannone kehilangan 1,5 musimnya di MotoGP.*

Tidak terima dengan ketetapan itu, dianya ajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Menurut dia, vonis skorsing harusnya tidak dijatuhkan karena steroid yang terdapat dalam contoh darahnya didapat dengan cara tidak menyengaja dari makanan mendekati balap di Sepang, Malaysia. Serta pembelaannya itu juga diterima waktu hearing di muka sidang FIM pada Februari kemarin.

Perbuatannya itu juga dibantu penuh oleh Aprilia yang sekarang tengah menaunginya.

Sikap Aprilia pasti berkaitan dengan keinginan besar yang tertumpu di bahu Iannone. Bukan tidak pedulikan peranan Aleix Espargaro untuk rekanan satu teamnya tentu saja.

Espargaro yang 'lulusan' Suzuki MotoGP itu masuk terlebih dulu dengan squad Noale, Italia yaitu mulai musim 2017.

Aprilia Tertarik Kekuatan Iannone

Strategi Menang Jackpot Main Mesin Slot Terpercaya

Waktu lalu, Iannone membuat panas Espargaro karena memberi komentar tentang peranannya dalam peningkatan RS-GP. Untuk yang semakin senior, lumrah Espargaro berasa tersisihkan. Iannone juga pada akhirnya mengklarifikasi pengakuannya itu.

Pada awal 2019, saat terseok-seok dengan kendaraannya, Iannone juga sempat melontarkan kritiknya.

Pemakai nomor 29 itu menjelaskan peningkatan Aprilia tidak akan produktif bila pembalapnya terus berupaya untuk menyesuaikan dengan pacuannya. Sama seperti yang dilaksanakan Espargaro. Ia juga memandang arah peningkatan RS-GP tidak berjalan seharusnya.*

Awalnya, Espargaro sempat tunggangi Ducati, Yamaha serta Suzuki. Sesaat Iannone juga dekat dengan Desmosedici serta GSX-RR. Berarti mereka saling sempat menjajal motor dengan komposisi mesin tidak sama. Ducati yang berkonfigurasi V4 serta Yamaha-Suzuki yang bermesin Inline 4 silinder.

Aprilia RS-GP sendiri sudah alami 3x perkembangan mayor dalam 5 tahun tetakhir. Pada 2015, motor itu berpedoman V4 dengan pojok 60°. Lalu pada 2016, berlangsung perkembangan jadi V4 75°.

Yang paling akhir, pada tes pramusim di Sepang Februari lalu, Aprilia mendatangkan motor yang betul-betul baru. Mengambil komposisi mesin V4 90° sama seperti yang diyakini Ducati serta Honda, RS-GP versus 2020 dipercaya semakin bertenaga dibandingkan generasi awalnya.

Reuni dengan Ducati?

Perform Iannone di atas mesin V4 memang nampak semakin garang dibanding waktu dianya menggeber motor inline 4.

Hal tersebut dapat dilihat dari statistik performanya di atas Ducati yang dapat ada di 10 besar semasa dua tahun. Yaitu rangking ke-5 pada musim 2015 serta tempat ke-9 pada tahun 2016. Tetapi ia beralih jadi memble sesudah melonjak ke Suzuki pada tahun selanjutnya.

Dapat jadi reputasi itu yang membuat Pramac Ducati buka diri untuk lakukan reuni dengannya. Yap, sebelum ke team pabrikasi Ducati, Iannone ialah pembalap team satelit. Serta si Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, juga tidak memprotes dengan hal tersebut.*

Tetapi hal tersebut dihalau oleh Direktur Tehnik Aprilia, Romano Albesiano. Ia menjelaskan jika tiap team bisa inginkan kedatangan Iannone. Tetapi pembalap 30 tahun itu dipercayanya masih ingin bersama-sama Aprilia.
Bukan hanya itu, saat interviu dengan GP One, Albesiano juga mengutarakan jika Aprilia akan terima veteran MotoGP, Valentino Rossi, bila dianya ingin kembali lagi bersama-sama mereka. *

Sebelum berlaga di kelas penting, Rossi ialah pembalap Aprilia serta sukses mengeklaim juara dunia GP 125cc serta GP 250cc bersama-sama pabrikasi Itali itu.

Tetapi kelihatannya hal tersebut belum berlangsung pada 2021 akan datang. Karena Rossi mengatakan akan tampil dengan Yamaha walau tidak membalap untuk team pabrikasi. Demikian disebutkannya waktu session interviu dengan pengamat MotoGP, Matt Brit seperti dikutip situs sah MotoGP.